Minggu, 16 September 2012

Tinggal Menghitung Hari Pernikahan

Tadi malam, tepat pada 15 September 2012 pukul 19.00 WIB mertua Pujangga Piningit bertamu kekediaman orang tua Pujangga Piningit. Ada perbincangan krusial diantara mertua dan orang tuanya.

Sembari tidur-tiduran di kamarnya, Pujangga Piningit sambil mendengarkan perbincangan tersebut. heran, gugup, dan bingung setelah beliau mendengarkan bahwa telah diputuskan tanggal pernikahannya pada 1 November 2012.

Sehingga terciptalah sebuah puisi yang berjudul:

Pernikahanku Tinggal 47 Hari Lagi

Esok pagi akan kuhirup udara segar

Sehingga sesak ini dibawa pergi

 

Hati yang tulus pasrah

Mencoba berkaca

Melawan degupan dada

 

Ya rabb…

Aku sadar sangat mencintainya

Tapi aku belum siap menjalankan amanah ini

Bukankah ini beban yang besar

Bukannya nikah itu amanah

 

Kini, kucoba menghitung hari

Agar waktu terasa lama

Sambil berdoa kepada engkau ya rabb…

Berikanlah petunjuk agar aku bisa jadi pemimpin baginya

 

Aku tidak menyalahkan cinta

Meski ku tahu, cintalah penyebab semua ini terjadi

Sebab cinta, akan segera datang pernikahan

 

Kemarin…

Kutulis kata hati lewat puisi cinta

Sekarang…

Sudah saatnya aku merubah diri

 

Kasih…

Aku tahu kau senang

Engkau yang menginginkan segera menikah

Do’amu telah terkabul

 

Semoga pernikahan ini menjadi jalan terang dalam terkikisnya umur kita

Dan semoga diridhoi oleh Allah subhanahuwataala

Amin ya rabbal alamin

 

Demikian puisi rasa gugup Pujangga Piningit. Semoga pernikahannya nanti dapat syafaat dan ridhallah.

0 komentar:

Posting Komentar