Jenis-jenis Jeans Berdasarkan Teknik Pencucian - Jeans memang bukan jenis baru dalam dunia fashion, sejak ditemukan ratusan tahun yang lalu oleh Levi Straus. Namun, hingga saat ini, jeans sudah mengalami banyak perkembangan dan perluasan jenis. Kalau dulu hanya ada jeans dengan warna polos, saat ini jeans sudah memiliki tipe dan varian yang sangat beragam.
Seperti yang dilansir dari wolipop.com, ada banyak sekali jenis
perkembangan dari celana jeans yang sudah ada saat ini. Hal ini terjadi
karena mudahnya membuat jenis baru jeans dengan benang dan bahan
pewarnaan yang digunakan. Secara garis besar, ada beberapa tehnik dasar
pencucian dan efek yang dihasilkan untuk membuat jeans. Apa saja? Simak
penjelasannya di bawah ini.
- Raw
Jeans dari bahan demin biasanya tidak mendapat proses treatment atau
pemberian efek atau pencucian setelah pewarnaan. Hal inilah yang membuat
jenis raw menghasilkan bahan yang polos dan sleek tanpa ada efek pudar
di bagian tertentu.
- Selvage
Selvage sering disebut juga sebagai versi premium dari tipe raw. Tipe
selvage ini menjadi lebih berkualitas karena dikerjakan dengan mesin
tenun khusus yang bisa menciptakan bahan dengan tenunan benang yang
lebih rapat dan kuat. Karena kualitasnya inilah kenapa jenis selvage
denim biasanya menjadi lebih mahal daripada raw denim.
- Stone wash
Sesuai namanya, dulu tehnik stone wash menghasilkan denim yang kasar
karena proses pencuciannya menggunakan bebatuan besar. Jadi, bahan denim
biasanya ditempatkan secara horizontal ke mesin cuci industrial yang di
dalamnya. Kemudian, setelah denim dimasukkan maka mesin akan diisi
dengan batu-batu besar. Saat mesin berputar, bahan denim ditumbuk dan
dihantam berulang-ulang oleh batu-batu besar tadi sehingga menghasilkan
efek pudar. Namun saat ini, efek stone wash lebih mudah diperoleh dengan
menggunakan bahan-bahan kimia atau jamur trichoderma.
- Acid wash
Acid wash yang saat ini mulai digemari lagi merupakan bahan denim yang
sudah dicuci menggunakan batu apung dan chlorin sehingga warnanya
memudar dan hampir menjadi putih. Proses ini pertama kali digunakan oleh
perusahaan jeans dari Italia bernama Rifle. Jenis acid wash denim
pertama kali populer pada tahun 80an dan tenggelam setelah itu.
- Whiskers
Efek ini biasanya akan didapat setelah pemakaian jeans dalam waktu yang
cukup lama, hingga bertahun-tahun. Ditandai dengan guratan-guratan
putih di bagian kantong celana atas. Namun kini, sejak digemari oleh
pemakai jeans, berkat bantuan teknologi, efek ini bisa didapat
menggunakan bahan kimia dan alat bantu sehingga lebih berkualitas.
- Combs
Nama lain dari efek ini, adalah “Honey Combs” yaitu efek denim yang
pudar dan berbentuk garis-garis menyerupai coretan putih. Biasanya efek
ini terdapat di belakang lutut.
- Stacks
Saat mengenakan jeans yang panjangnya beberapa inci melebihi panjang
kaki, biasanya akan terbentuk kerutan-kerutan di bagian bawahnya.
Kerutan tersebut lama-kelamaan akan memudar di sekitar tumit dan betis
jeans. Efek ini juga bisa didapatkan secara alami yaitu dengan pemakaian
bertahun-tahun atau menggunakan bahan kimia.
0 komentar:
Posting Komentar