Sabtu, 06 April 2013

Jenis-jenis Jeans Berdasarkan Teknik Pencucian

Jenis-jenis Jeans Berdasarkan Teknik Pencucian - Jeans memang bukan jenis baru dalam dunia fashion, sejak ditemukan ratusan tahun yang lalu oleh Levi Straus. Namun, hingga saat ini, jeans sudah mengalami banyak perkembangan dan perluasan jenis. Kalau dulu hanya ada jeans dengan warna polos, saat ini jeans sudah memiliki tipe dan varian yang sangat beragam.


Seperti yang dilansir dari wolipop.com, ada banyak sekali jenis perkembangan dari celana jeans yang sudah ada saat ini. Hal ini terjadi karena mudahnya membuat jenis baru jeans dengan benang dan bahan pewarnaan yang digunakan. Secara garis besar, ada beberapa tehnik dasar pencucian dan efek yang dihasilkan untuk membuat jeans. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini.
 
  • Raw
Jeans dari bahan demin biasanya tidak mendapat proses treatment atau pemberian efek atau pencucian setelah pewarnaan. Hal inilah yang membuat jenis raw menghasilkan bahan yang polos dan sleek tanpa ada efek pudar di bagian tertentu.
 
  • Selvage
Selvage sering disebut juga sebagai versi premium dari tipe raw. Tipe selvage ini menjadi lebih berkualitas karena dikerjakan dengan mesin tenun khusus yang bisa menciptakan bahan dengan tenunan benang yang lebih rapat dan kuat. Karena kualitasnya inilah kenapa jenis selvage denim biasanya menjadi lebih mahal daripada raw denim.
 
  • Stone wash
Sesuai namanya, dulu tehnik stone wash menghasilkan denim yang kasar karena proses pencuciannya menggunakan bebatuan besar. Jadi, bahan denim biasanya ditempatkan secara horizontal ke mesin cuci industrial yang di dalamnya. Kemudian, setelah denim dimasukkan maka mesin akan diisi dengan batu-batu besar. Saat mesin berputar, bahan denim ditumbuk dan dihantam berulang-ulang oleh batu-batu besar tadi sehingga menghasilkan efek pudar. Namun saat ini, efek stone wash lebih mudah diperoleh dengan menggunakan bahan-bahan kimia atau jamur trichoderma.
 
  • Acid wash
Acid wash yang saat ini mulai digemari lagi merupakan bahan denim yang sudah dicuci menggunakan batu apung dan chlorin sehingga warnanya memudar dan hampir menjadi putih. Proses ini pertama kali digunakan oleh perusahaan jeans dari Italia bernama Rifle. Jenis acid wash denim pertama kali populer pada tahun 80an dan tenggelam setelah itu.
 
  • Whiskers
Efek ini biasanya akan didapat setelah pemakaian jeans dalam waktu yang cukup lama, hingga bertahun-tahun. Ditandai dengan guratan-guratan putih di bagian kantong celana atas. Namun kini, sejak digemari oleh pemakai jeans, berkat bantuan teknologi, efek ini bisa didapat menggunakan bahan kimia dan alat bantu sehingga lebih berkualitas.
 
  • Combs
Nama lain dari efek ini, adalah “Honey Combs” yaitu efek denim yang pudar dan berbentuk garis-garis menyerupai coretan putih. Biasanya efek ini terdapat di belakang lutut.
 
  • Stacks
Saat mengenakan jeans yang panjangnya beberapa inci melebihi panjang kaki, biasanya akan terbentuk kerutan-kerutan di bagian bawahnya. Kerutan tersebut lama-kelamaan akan memudar di sekitar tumit dan betis jeans. Efek ini juga bisa didapatkan secara alami yaitu dengan pemakaian bertahun-tahun atau menggunakan bahan kimia.

0 komentar:

Posting Komentar